✍Syaikh 'Utsaimin rahimahullah,
"Larangan duduk ihtiba, tidak dikhususkan saat menyimak khutbah dan tidak pula di selain khutbah. Akan tetapi duduk ini dilarang, jika seseorang dikhawatirkan akan tersingkap auratnya. Contohnya duduk ihtiba dengan mengenakan sarung. Jika ia duduk ihtiba dengan mengenakan sarung, bisa jadi auratnya akan tersingkap.
Adapun jika tidak dikhawatirkan akan tersingkap auratnya, maka boleh saja duduk ihtiba. Baik saat menyimak khutbah ataupun saat yang lainnya.ya.
📙Fatawa Nurun 'Ala ad Darb
🌎http://binothaimeen.net/content/11547?q2=%D8%A7%D8%AD%D8%AA%D8%A8%D8%A7%D8%A1
✏️duduk ihtiba, yaitu seseorang duduk menegakkan kedua lutut dan kedua kakinya lalu menggabungkannya ke perutnya dengan cara mengikatnya dengan kain atau kedua tangannya.
📱http://t.me/ukhwh
النهي عن الاحتباء لا يختص بالخطبة ولا بغير الخطبة؛ ولكنه ينهى عنه إذا كان الإنسان يخشى أن تنكشف عورته، مثل أن يحتبي بإزاره، فإنه إذا احتبى بإزاره فربما تنكشف عورته. وأما إذا كان لا يخشى انكشاف العورة فإنه لا بأس به. لا في أثناء خطبة الجمعة ولا في غيرها. نعم.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar