Kamis, 07 Februari 2019

Kembali Kepada Tauhid

KEMBALI KEPADA TAUHID

✍Syaikh Rabi' bin Hadi al Madkhali hafizhahullah berkata,

"Kembali kepada tauhid wahai sekalian kaum muslimin dan segera menjauh dari syirik

فَفِرُّوْٓا اِلَى اللّٰهِ ۗ
Maka segeralah kembali kepada (menaati) Allah. (Azd Dzariyat:50)

Perkara terbesar yang kita lari darinya, kembali menuju Allah Ta'ala adalah syirik. Jika kita tidak lari dari syirik, lantas dari apa kita akan lari?! Dari apa kita akan lari jika menyepelekan bahaya syirik?
Dosa terbesar kita menyepelekannya, lantas dari hal apa lagi kita akan lari?
Seandainya kita lari dari riba, zina, dan..seterusnya; walaupun ini semua juga segera kembali kepada Allah Tabaraka wa Ta'ala, namun demi Allah, sekali-kali kita tidak akan selamat dari neraka dan tidak berhak mendapat syafaat, karena syafaat Rasulullah 'Alaihi ash Shalatu wa as Salam diperoleh hanyalah dengan tauhid.
Inilah sahabat Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu saat ia bertanya: siapa orang yang paling pantas dengan syafaat Anda wahai Rasulullah? Siapa yang paling berhak dengan syafaat Anda wahai Rasulullah? Beliau Shallallahu 'Alaihi wa as Salam bersabda:

“لقد ظننت يا أبا هريرة! أن لا يسألني عن هذا الحديث أحد أول منك لما رأيت من حرصك على الحديث. أسعد الناس بشفاعتي يوم القيامة من قال “لا إله إلا الله خالصا من قلبه أو نفسه.

"Wahai Abû Hurairah! Saya sudah menduga bahwa tidak ada seorangpun yang lebih dahulu menanyakan hadits ini dari kamu, karena saya melihat keantusiasanmu untuk memperoleh hadits. Orang yang paling bahagia dengan syafa’atku pada Hari Kiamat adalah orang yang mengatakan “Tidak ada Tuhan [yang berhak disembah] selain Allah tulus dari kalbu atau jiwanya. (Hadits riwayat Imam Bukhari 1/193)

Lantas, orang yang berdoa kepada selain Allah Ta'ala, menyembelih untuk selain Allah, istighatsah kepada selain Allah, thawaf di sekitar kubur, dan meyakini para wali dapat memberi manfaat dan madharat, apakah mengucapkan kalimat Laa ilaaha illallah tulus dari hatinya?! Apakah ia mengucapkannya dengan jujur?
Sekali-kai tidak demi Allah, kemudian sekali-kali tidak demi Allah, tidaklah ia mengucapkannya dengan jujur maupun keluar dengan ikhlas dari kedua bibirnya, karena ia mengucapkan Laa ilaaha illallah sedangkan di sisinya ada fulan yang ia berdoa dan menyembelih untuknya. Ini semua hal yang dapat meruntuhkan makna Laa ilaaha illallah.

📙Kitab Fadhlul 'Ilm wa al Ulama' hal.103-104

📱http://t.me/ukhwh

إلى التوحيد ..
إلى التوحيد يا معشر المسلمين ، و فرارا من الشرك :{ فَفِرُّوا إِلَى اللَّهِ} (الذاريات٥٠ ) .

أعظم ما نفر منه إلى الله ، الشرك ، إذا لم نفر من الشرك من ماذا نفر ؟! من ماذا نفر إذا كنا نتهاون بخطورة الشرك ؟
أعظم الذنوب نتهاون فيه فمن أي شيء نفر ؟!

و لو فررنا من الربا و من الزنا و..الخ هذا فرار إلى الله - تبارك و تعالى - ، و لكن والله لن ننجو من النار و لن نستحق الشفاعة ، شفاعة هذا الرسول - عليه الصلاة و السلام - إلا بالتوحيد ،

هذا أبو هريرة يسأل : من أولى الناس بشفاعتك يا رسول الله ؟ من أحق بشفاعتك يا رسول الله ؟ قال :  «لَقَدْ ظَنَنْتُ يا أبا هُرَيْرَةَ أَنْ لَا يَسْأَلَنِي عَنْ هَذا الحَدِيثِ أَحَدٌ أَوَّلَ مِنْكَ، لِـمَا رَأَيْتُ مِنْ حِرْصِكَ عَلى الحديثِ، أَسْعدُ النَّاسِ بِشَفَاعِتي يَوْمَ القِيَامَةِ، مَنْ قَال: لَا إِلَهَ إلَّا اللهُ خَالصًا مِنْ قَلْبِه أو نَفْسِه» (*)

  الذي يدعو غير الله ، و يذبح لغير الله ، و يستغيث بغير الله ، و يطوف حول القبور ، و يعتقد في الأولياء أنهم ينفعون و يضرون هل قال لا إله إلا الله خالصا من قلبه ؟!
هل قالها صادقا ؟

كلا واللهِ ، ثم كلا واللهِ ما قالها صادقا ، و لا خرجت خالصة من شفتيه ، لأنه يقول لا إله إلا الله و عنده فلان يُدعى و يُذبح له ، فهذا يهدم معنى لا إله إلا الله .

*◄ [ الإمام ربيع بن هادي عمير المدخلي - حفظه الله - ( كتاب فضل العلم و العلماء ص١٠٣- ١٠٤  )]*

---------------------------------------------------------------------------------
(*) : أخرجه البخاريُّ في العلم (99) من طريق سليمان (هو ابن بلال التَّيميُّ مولاهم)، عن عمرو بن أبي عمرو، عن سعيد بن أبي سعيد المَقْبُريّ، عن أبي هريرة، فذكره.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar