Kamis, 29 Oktober 2015

Kajian Rutin Islam Ilmiyah Masjid Agung Cimahi 18 Muharrom 1437 H



بسم الله الرحمن الرحيم



Kajian Rutin Islam Ilmiyah Masjid Agung Cimahi

Yang dikaji: "Kitab Iqtidha Shirathal Mustaqiim (Pertemuan ke-7)"
Pengkaji: Al-Ustadz Abu Hamzah Yusuf Al-Atsary حفظه الله تعالى
(Pengasuh Ma'had Daarul Atsar Kawalu-Tasikmalaya)

Waktu: 18 Muharrom 1437 H/ 31 Okt 2015 M Pukul 15:30 s/d 17:00 WIB
Tempat: Masjid Agung Cimahi Samping Alun-Alun Kota Cimahi 


Informasi 085221101378/ 085721054784

TERBUKA UNTUK UMUM MUSLIM & MUSLIMAH

in syaa Alloh

Disiarkan Live:
Radio Salafy Bandung Streaming
Url:http://centauri.shoutca.st:8827/

Support Aplikasi Android:
RII(Radio Islam Indonesia):
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.radioislam
RASYID(Radio Salafy Indonesia):
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.radiorasyid.app

Informasi ini disebarluaskan melalui:
http://salafybandung.com/

بَارَكَ اللهُ فِيْكُم





Dauroh Cirebon "02-03 Shofar 1437 H"


Kajian Islam Ilmiah Bali "25 Muharram 1437 H " Keutamaan Shohabat Nabi Sholallohu 'Alaihi Wa Sallam


Bimbingan Belajar Bahasa Arab Jember


Dauroh Tajwid Masjid Abu Bakr Karanganyar "18-19 Muharrom 1437 H"


Dauroh Belik, Pemalang "Al-Haq Dengan Manhaj Salaful Ummah Adalah Harga Mati"


Dauroh Banjarbaru "Bahaya Paham Radikali ISIS dan TERORIS Terhadap Agama Dan Negara" 17-19 Muharrom 1437 H


Rabu, 28 Oktober 2015

Kajian Islam Ilmiah Bumiayu "Semangat Ta'awun Dalam Membina Umat"

🔖🔊📶
بسم الله الرحمن الرحيم
Dengan Mengharapkan Ridho Alloh سبحانه وتعالى


✅Hadir dan ikuti !
⏩Kajian Islam Ilmiah Ahlus Sunnah Wal Jama’ah
Insya Alloh bersama :
💺 Al-Ustadz Muhammad Afifuddin As-Sidawi (Pengasuh Ma'had Al Bayyinah, Sidayu, Gresik, Jawa Timur, dan Redaktur Majalah Islam Asy Syari'ah)
📚Dengan membawakan tema : "Semangat Ta'awun Dalam Membina Umat"
🕙Waktu : 09.30 WIB s/d selesai
📆 Hari/ Tanggal : Sabtu, 18 Muharrom 1437 H / 31 Oktober 2015 M
🏢 Tempat : Masjid ‘Aisyah, Talok, Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah
🔓Terbuka Untuk UMUM (Pria dan Wanita)

📡 Insya Alloh Live Streaming di Web :
🌏 www.alfaruq.net
⚡ http://radio.alfaruq.net:8840

☎📱Informasi :
1⃣ +62 852 2700 8319 (Abu Adnan Hady)
2⃣ +62 857 8661 9006 (Rizal)
3⃣ +62 838 7582 4482 (Iwan)
🏢 Penyelenggara : Takmir Masjid Aisyah Bumiayu
♻ Mari ajak keluarga, saudara dan teman untuk merasakan manisnya ilmu

🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾

Ringkasan Hukum Menggambar Makhluk Bernyawa (Bahagian 8 – Akhir)




Dalil Yang Mengharamkan Gambar Bernyawa 
 
 Aisyah berkata, “Rasulullah datang dari safar, dan aku menutupi sahwah (ruangan kecil) dengan kain tipis yang ada gambar-gambarnya, ketika Rasulullah melihatnya baginda merobeknya dan bersabda, ‘Manusia yang paling pedih azabnya pada hari kiamat adalah orang-orang yang menyerupakan dengan ciptaan Allah’. Aisyah berkata, ‘Maka aku pun menjadikannya wisadah atau wisadatain (satu atau dua bantal)’.” (HR Bukhari) 
 
 Aisyah berkata, “Ketika Nabi pulang dari safar, aku menggantungkan durnuk (permaidani/tabir) yang bergambar, Rasulullah memerintahkan untuk melepaskannya, maka aku pun melepas durnuk tersebut.” (HR Bukhari) 
 
 Asy Syaikh Muqbil menjelaskan, “Bentuk pergabungan para ulama antara dua hadits Aisyah: i) Hadits: Mengoyak kain tabir yang ada gambarnya dan menjadikannya bantal. ii) Hadits: Nabi pernah melihat numruqah (bantal kecil) yang bergambar di dalam kamar, baginda pun enggan untuk masuk ke dalamnya, Aisyah berkata, “Aku bertaubat kepada Allah, apa yang salah pada diriku? Rasulullah menjawab, “Apa ini?” Ia menjawab, “Agar engkau duduk dan bersandar dengannya… (al-Hadits) (Hadits pertama menunjukkan bahawa Nabi memberikan keringanan untuk memanfaatkan tirai yang bergambar setelah dirobek untuk dijadikan bantal. Hadits kedua, seakan-akan Nabi tidak memanfaatkannya sama sekali, -pent.) Al-Hafizh dalam Fathul Bari (juz 10, halaman 390) berkata, “Al-Bukhari mengisyaratkan untuk memadukan antara kedua hadits di atas, kerana tidak mengharuskan bolehnya membuat sesuatu yang dihinakan dari gambar, (dengan) bolehnya duduk di atas gambar. Maka dimungkinkan menggunakan bantal yang tidak ada gambarnya, atau dimungkinkan adanya perbezaan antara duduk dan bersandar, namun ini sangat jauh kemungkinannya, dimungkinkan pula menjamak antara dua hadits tersebut bahawa Aisyah memotong tabir itu pada pertengahan gambar -misalnya- sehingga telah keluar dari bentuk asal, oleh kerana itu dapat dimanfaatkan, yang menguatkan ini adalah hadits pada bab sebelumnya tentang menghapus gambar, dan akan datang pula hadits Abu Hurairah yang diriwayatkan dalam kitab-kitab As-Sunan yang akan aku sebutkan pada bab setelahnya”.” 
 
Asy-Syaikh Muqbil berkata, “Dalil-dalil ini menunjukkan haramnya keumuman gambar-gambar yang bernyawa, sama saja apakah memiliki bayangan atau tidak, hadits qiram (kain tipis yang digunakan untuk tirai) menunjukkan haramnya gambar tanpa bayangan, begitu pula perintah Rasulullah untuk menghapuskan gambar yang menempel pada dinding Ka’bah, maka dihapus dengan kain perca dan air. Sehingga tidak ada hujjah bagi mereka yang berdalil dengan sabda Rasulullah, “Kecuali raqm (gambar/lukisan) pada pakaian.” Kerana raqm di sini mengandung kemungkinan adalah gambar yang tidak bernyawa, atau gambar bernyawa yang telah terpotong hingga seperti bentuk pohon. Adapun gambar-gambar yang sudah usang, maka lebih baik membersihkan rumah dari gambar-gambar tersebut, kerana akan mencegah masuknya malaikat ke dalam rumah.” 
 
Asy-Syaikh Muqbil berkata, “Dengan ini, diketahui bahawa gambar-gambar bernyawa yang tersebar di surat khabar, majalah, TV, video, dan alat-alat moden lainnya adalah haram, hati-hatilah dengan tipu daya ahlul ahwa’ (pengikut hawa nafsu), telah kita lalui (hadits) bahawa setiap penggambar tempatnya di an-Nar (neraka), kata kullu (setiap) bermakna umum. Dan hadits “Tidaklah ada tamatsil (gambar-gambar) kecuali dihapus. Lafaz umum dalam konteks larangan bermakna larangan semua gambar yang bernyawa, dikecualikan boneka (anak patung) untuk permainan Aisyah berupa kuda yang bersayap, adapun mainan boneka yang dibeli dari plastik, maka tidak boleh.” 
 
📂 (Faedah dari Kitab Hukmu Tashwir Dzawatil Arwah karya Al-Imam al-Muhaddits asy-Syaikh Muqbil bin Hadi al-Wadi’i, terjemahan Pustaka Al-Haura’) 
 
 📚 WhatsApp طريق السلف 📚

Ringkasan Hukum Menggambar Makhluk Bernyawa (Bahagian 7)



 Ringkasan Hukum Menggambar Makhluk Bernyawa (Bahagian 7)

Tukang Gambar Termasuk Orang Yang Paling Zalim

 Dari Abu Zur’ah berkata, “Aku bersama Abu Hurairah memasuki sebuah rumah di Madinah, ia melihat bahagian atas rumah ada gambar (lukisan), maka ia berkata, aku mendengar Rasulullah berkata, “Siapakah yang lebih zalim dibandingkan orang-orang yang membuat seperti ciptaanKu, maka silakan mereka menciptakan sebuah biji dan menciptakan seekor semut.” (HR Bukhari)

 Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya orang-orang yang membuat gambar-gambar akan diazab pada hari kiamat. Kelak mereka akan diperintah, “Hidupkanlah apa yang kalian ciptakan!” (HR Muslim)

 📂 (Faedah dari Kitab Hukmu Tashwir Dzawatil Arwah karya Al-Imam al-Muhaddits asy-Syaikh Muqbil bin Hadi al-Wadi’i, terjemahan Pustaka Al-Haura’)

📚 WhatsApp طريق السلف 📚

http://thoriqussalaf.com/blog/2015/10/28/ringkasan-hukum-menggambar-makhluk-bernyawa-bahagian-7/

Ringkasan Hukum Menggambar Makhluk Bernyawa (Bahagian 6)


 Ringkasan Hukum Menggambar Makhluk Bernyawa (Bahagian 6)

Azab Yang Paling Keras Di Hari Kiamat Adalah Tukang Gambar
 Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya manusia yang paling keras azabnya di sisi Allah pada hari kiamat adalah tukang gambar.” (HR Bukhari)

 Rasulullah bersabda, “Orang yang paling keras azabnya pada hari kiamat adalah orang yang dibunuh oleh seorang Nabi, atau orang yang membunuh Nabi, atau imam yang sesat, dan tukang gambar.” (HR Ahmad, hadits Hasan)

 Al-Imam an-Nawawi (tokoh ulama mazhab syafie, -pent.) berkata (juz 14, halaman 91), “Adapun riwayat “ashaddunnas ‘azaban” (azab yang paling keras), kemungkinan bermakna menggambar untuk disembah, iaini membuat patung atau yang semisalnya, maka ini bentuk kekafiran, baginya azab yang paling pedih. Atau bermakna, sebagaimana dalam hadits, “mudhahatan” (penyerupaan) terhadap ciptaan Allah. Barangsiapa yang meyakininya maka ia telah kafir kepada Allah, ia mendapatkan azab besar sebagaimana orang kafir, azab akan bertambah setingkat dengan kekufurannya. Barang siapa yang tidak meniatkan untuk disembah dan bukan pula untuk mudhahatan, maka ia bermaksiat sebagai pelaku dosa besar, ia tidak dikafirkan sebagaimana pelaku kemaksiatan yang lain.”

 📂 (Faedah dari Kitab Hukmu Tashwir Dzawatil Arwah karya Al-Imam al-Muhaddits asy-Syaikh Muqbil bin Hadi al-Wadi’i, terjemahan Pustaka Al-Haura’)

 📚 WhatsApp طريق السلف 📚

http://thoriqussalaf.com/blog/2015/10/28/ringkasan-hukum-menggambar-makhluk-bernyawa-bahagian-6/

Ringkasan Hukum Menggambar Makhluk Bernyawa (Bahagian 5)



 Ringkasan Hukum Menggambar Makhluk Bernyawa (Bahagian 5) 

Semua Tukang Gambar Bernyawa Tempatnya di An-Nar (Neraka) 

 Seseorang mendatangi Ibnu Abbas, lalu ia berkata, “Sesungguhnya aku yang menggambar gambar ini, maka berilah aku fatwa!” Maka Ibnu Abbas berkata, “Mendekatlah kepadaku!” Maka ia pun mendekat, ia berkata lagi, “Mendekatlah kepadaku!” Maka ia pun mendekat sampai Ibnu Abbas meletakkan tangannya di atas kepalanya, kemudian ia berkata, “Mahukah aku sampaikan apa yang aku dengar dari Rasulullah? Aku mendengar Rasulullah bersabda, 

 “Semua tukang gambar tempatnya di An-Nar (neraka), Allah menjadikan nyawa pada setiap gambar yang ia gambarkan, yang bakal mengazabnya di Jahannam.'

” Baginda bersabda pula, “Apabila kalian harus tetap menggambar, maka gambarlah pohon dan benda-benda yang tidak bernyawa.” (HR Muslim) 

 Dalam riwayat lain, Rasulullah bersabda, “Barang siapa yang menggambar di dunia, maka pada hari kiamat ia akan diminta untuk meniupkan ruh (nyawa) pada gambar tersebut, dan ia bukan peniup ruh (tidak mungkin menghidupkannya).” (HR Muslim) 

📂 (Faedah dari Kitab Hukmu Tashwir Dzawatil Arwah karya Al-Imam al-Muhaddits asy-Syaikh Muqbil bin Hadi al-Wadi’i, terjemahan Pustaka Al-Haura’)

 📚 WhatsApp طريق السلف 📚 

Ringkasan Hukum Menggambar Makhluk Bernyawa (Bahagian 4)




 Ringkasan Hukum Menggambar Makhluk Bernyawa (Bahagian 4) 

Gambar Kerap Kali Menjadi Sesembahan Yang Diibadahi Selain Allah 

 Aisyah berkata, “Ketika Nabi dalam keadaan sakit, salah satu isteri baginda menyebutkan keadaan gereja-gereja yang dilihatnya di negeri Habsyah, iaitu Mariyah. Demikian juga Ummu Salamah dan Ummu Habibah pernah hijrah ke negeri Habsyah, keduanya menceritakan kebagusan negeri Habsyah dan gambar-gambar yang ada di sana, maka Rasulullah mengangkat kepalanya dan berkata, 

“Mereka adalah apabila ada orang shalih meninggal, mereka membangun masjid di atas kuburannya, kemudian mereka membuat gambar di dalamnya, mereka adalah seburuk-buruk makhluk di sisi Allah”.” (HR Bukhari) 

 📂 (Faedah dari Kitab Hukmu Tashwir Dzawatil Arwah karya Al-Imam al-Muhaddits asy-Syaikh Muqbil bin Hadi al-Wadi’i, terjemahan Pustaka Al-Haura’) 

Ringkasan Hukum Menggambar Makhluk Bernyawa (Bahagian 3)


 Ringkasan Hukum Menggambar Makhluk Bernyawa (Bahagian 3)
Rasulullah Melaknat Orang Yang Menggambar
 Abu Juhaifah berkata, “Sesungguhnya Nabi melarang dari hasil menjual darah, hasil menjual anjing, pendapatan dari zina, dan melaknat pemakan riba dan mukilahu (yang memberi makan orang lain dengan riba), al-wasyimah (pembuat tatu), al-mutausyimah (yang ditatu) dan tukang gambar.” (HR Bukhari)
 📂 (Faedah dari Kitab Hukmu Tashwir Dzawatil Arwah karya Al-Imam al-Muhaddits asy-Syaikh Muqbil bin Hadi al-Wadi’i, terjemahan Pustaka Al-Haura’)

📚 WhatsApp طريق السلف 📚

Sumber : http://thoriqussalaf.com/blog/2015/10/28/ringkasan-hukum-menggambar-makhluk-bernyawa-bahagian-3/

Ringkasan Hukum Menggambar Makhluk Bernyawa (Bahagian 2)


 Ringkasan Hukum Menggambar Makhluk Bernyawa (Bahagian 2) 
 Larangan Membuat Gambar 

 Dari Jabir, ia berkata, “Rasulullah melarang ada gambar di dalam (Ka’bah/Rumah), dan melarang untuk membuat gambar.” (HR Tirmidzi, dihasankan oleh al-Imam Muqbil) 

 Dari Jabir, ia berkata, “Sesungguhnya Nabi melarang adanya gambar di dalam rumah, dan melarang seseorang menggambar. Nabi memerintahkan Umar bin al-Khattab pada hari-hari penaklukkan Makkah ketika ia di al-Bath-ha’ untuk mendatangi Ka’bah dan menghapuskan semua gambar yang ada di Ka’bah, Rasulullah tidak memasuki Ka’bah sampai semua gambar telah dihapus.” (HR Ahmad) 

✅  Al-Imam Muqbil menjelaskan, “Kalian dapati pada dalil-dalil ini tentang keumuman pengharaman gambar, sama saja apakah berupa patung atau tidak, dengan sabda baginda, “Dihapus setiap gambar”. Kerana menghapus itu tidak boleh (dilakukan) pada patung, melainkan dengan cara dihancurkan.” 
 Dari Jabir, ia berkata, “Dahulu di dalam Ka’bah terdapat gambar-gambar, Nabi memerintahkan Umar bin al-Khattab untuk menghapuskannya, lalu ia membasahi pakaian dan menghapuskan dengannya (*), kemudian Rasulullah masuk ke dalam Ka’bah ketika tidak ada gambar satu pon.” (HR Ahmad) * Pada lafaz “lalu ia membasahi pakaian dan menghapusnya”, terdapat dalil haramnya semua gambar bernyawa, berbentuk fotografi atau selainnya. 

 📂 (Faedah dari Kitab Hukmu Tashwir Dzawatil Arwah karya Al-Imam al-Muhaddits asy-Syaikh Muqbil bin Hadi al-Wadi’i, terjemahan Pustaka Al-Haura’)

 📚 WhatsApp طريق السلف 📚 

Ringkasan Hukum Menggambar Makhluk Bernyawa (Bahagian 1)

 Ringkasan Hukum Menggambar Makhluk Bernyawa (Bahagian 1) 

Perintah Menghapus Gambar 
 Dari Ali bin Abi Thalib, Rasulullah bersabda, “Jangan kalian membiarkan gambar/patung kecuali kalian hapuskan dan kuburan yang dimuliakan kecuali kalian meratakannya.” (HR Muslim) 
 Rasulullah bersabda, “Dan tidak ada gambar kecuali kalian menghapuskannya.” (HR Muslim) 
 Abdullah bin Abbas berkata, “Sesungguhnya Nabi tidak memasuki Ka’bah ketika baginda melihat gambar di dalamnya sampai beliau memerintahkan untuk dihapuskan. Baginda melihat gambar Nabi Ibrahim dan Nabi Isma’il sedang memegang azlam (undian), maka baginda bersabda, ‘Semoga Allah membunuh mereka! Demi Allah, sesungguhnya keduanya tidak pernah mengundi’.” (HR Bukhari) 
 📂 (Faedah dari Kitab Hukmu Tashwir Dzawatil Arwah karya Al-Imam al-Muhaddits asy-Syaikh Muqbil bin Hadi al-Wadi’i, terjemahan Pustaka Al-Haura’) 

 📚 WhatsApp طريق السلف 📚 

Sumber : http://thoriqussalaf.com/blog/2015/10/28/ringkasan-hukum-menggambar-makhluk-bernyawa-bahagian-1/

Nasihat Syaikh Rabi' al-Madkhali Kepada Para Pemuda

🌷🌸 Nasihat Syaikh Rabi' al-Madkhali Kepada Para Pemuda 🌸🌷

❗Fitnah Syubhat & Syahwat Serta Para Dajjal Kecil

💎 Betapa banyak syubhat yang menimpa para pemuda di zaman kita ini?! -kita memohon kepada Allah agar mencerai beraikan syubhat-syubhat tersebut-. Syubhat itu begitu banyaknya, dihembuskan oleh para ahlul ahwa' (pengekor hawa nafsu) dan ahlul bid'ah kepada para pemuda negeri ini. Lihat betapa banyaknya syubhat, syahwat serta fitnah! Mereka telah memperdaya para pemuda, mereka juga menghasut para pemuda dan memperalatnya melalui orang-orang kerdil tak berilmu.

💎 "Aku telah kenali hawa nafsunya sebelum aku mengenalnya, maka ia pun memasuki hati yang kosong dan kekal padanya".

💎 Kita memohon kepada Allah agar membersihkan hati-hati para pemuda kita dari berbagai macam syubhat, fitnah serta syahwat. Dan semoga Allah mengembalikan mereka ke dalam lingkaran As-Sunnah sehingga menjadi pasukan Islam yang memerangi para dajjal, yang pucuk pimpinannya adalah Dajjal Besar. Kerana sesungguhnya di sana juga terdapat dajjal-dajjal kecil selain Ad-Dajjal.

✅ Rasulullah telah bersabda, "Selain Ad-Dajjal (Besar) yang lebih aku takutkan atas kalian...." (HR Muslim)

💎 Fitnah di masa kini telah menyambar banyak para pemuda melalui banyak tangan orang-orang jahat berhati Iblis yang berwujud manusia. Ini merupakan salah satu bentuk dajjal yang sangat dikhawatirkan oleh Rasulullah, bahkan melebihi kekhawatiran baginda terhadap fitnah Dajjal Besar. Mereka sesat lagi menyesatkan. Akan tetapi kita memohon kepada Allah -tabaraka wa ta'ala- agar menganugerahkan hidayah kepada para pemuda serta memberikan kepada mereka ilmu yang benar tentang agama mereka. Dan semoga Allah mengkurniakan kepada mereka akal-akal yang faham serta hati-hati yang matang.

📂 (Kitab Ats-Tsabat 'Ala As-Sunnah -Tegar Di Atas Sunnah-, hlm. 53-55, karya asy-Syaikh Rabi' al-Madkhali, terjemahan & terbitan Maktabah Al-Huda)

📚 WhatsApp طريق السلف 📚
🌐 www.thoriqussalaf.com

Doa Ketika Hendak Menyembelih Haiwan Korban



🌾🔪 Doa Ketika Hendak Menyembelih Haiwan Korban 
🌴 Dalam fatwa yang dikeluarkan Lajnah Daimah, dikatakan sunnah ketika hendak menyembelih haiwan korban adalah membaca doa: 
 (بسم الله والله أكبر، اللهم هذا منك ولك) 

atau boleh pula engkau tambahkan kalau penyembelihananya diwakilkan orang lain: 
 (اللهم تقبل من فلان) 
atau bila dilakukan sendiri: 
 (تقبلها مني) 
🌴 Syaikh al-Uthaimin ketika ditanya apakah disyaratkan untuk menyebut bahawa dari si fulan, maka beliau menjawab:
 إن ذكر أنها عن فلان فهو أفضل لأن النبي عليه الصلاة والسلام قال (هذا منك ولك عن محمد وآل محمد) Bila disebut bahawa korban ini dari si fulan maka itu afdhol kerana Nabi bersabda:
 (هذا منك ولك عن محمد وآل محمد) Kalau tak disebut pun tidak mengapa niatnya telah mencukupinya. Adapun doanya ketika menyembelih: (بسم الله الله أكبر اللهم هذا منك ولك عن محمد)ٍ أو (عن فلان وفلان) 
Dengan menyebutkan namanya. Semoga Allah terima amalan korban kita, wa barokallohufiikum.

 📂 (Faedah dari al-Ustadz Abdush Shomad Bawazer) 
📚 WhatsApp طريق السلف 📚 

Berpisah Dengan Ramadhan



🌹🌸 Berpisah Dengan Ramadhan
 قال إبن رجب رحمه الله تعالى : ( كيف لا تجري للمؤمن على فراق رمضان دموعُ ، وهو لا يدري هل بقي له في عمره إليهِ رجوعُ ) لطائف المعارف ٢١٧/١

💧💧Imam Ibnu Rojab berkata, “Bagaimana seorang mukmin tidak berlinang air matanya masa berpisah dengan Romadhon sementara dia tidaklah tahu apa sisa umurnya bisa mengembalikan dia ke Romadhon berikutnya.”

📂 Faedah dari al-Ustadz Usamah Mahri
📚 WhatsApp طريق السلف 📚

Selasa, 27 Oktober 2015

BEBERAPA FAIDAH DARI ASY-SYAIKH MUHAMMAD BIN SHALIH AL-'UTSAIMIN DALAM SYARH AL-'AQIDAH AL-WASHITHIYYAH

📒📚 Rubrik: Aqidah

📬 فوائد من شرح الشيخ العلامة ابن عثيمين رحمه الله للعقيدة الواسطية
=================
   
=================
🌿 قال الشيخ رحمه الله

📌 ﻗﻮﻟﻪ: "ﻟﻴﻈﻬﺮﻩ ﻋﻠﻰ اﻟﺪﻳﻦ ﻛﻠﻪ": ﻭﻣﻌﻨﻰ "ﻟﻴﻈﻬﺮﻩ"، ﺃﻱ: ﻳﻌﻠﻴﻪ،
 ﻷﻥ اﻟﻈﻬﻮﺭ ﺑﻤﻌﻨﻰ اﻟﻌﻠﻮ، ﻭﻣﻨﻪ: ﻇﻬﺮ اﻟﺪاﺑﺔ ﺃﻋﻼﻫﺎ ﻭﻣﻨﻪ: ﻇﻬﺮ اﻷﺭﺽ ﺳﻄﺤﻬﺎ، ﻛﻤﺎ ﻗﺎﻝ ﺗﻌﺎﻟﻰ: {ﻭﻟﻮ ﻳﺆاﺧﺬ اﻟﻠﻪ اﻟﻨﺎﺱ ﺑﻤﺎ ﻛﺴﺒﻮا ﻣﺎ ﺗﺮﻙ ﻋﻠﻰ ﻇﻬﺮﻫﺎ ﻣﻦ ﺩاﺑﺔ}

[ ﻓﺎﻃﺮ: 45]


ﻭاﻟﻬﺎء ﻓﻲ "ﻳﻈﻬﺮﻩ" ﻫﻞ ﻫﻮ ﻋﺎﺋﺪ ﻋﻠﻰ اﻟﺮﺳﻮﻝ ﺃﻭ ﻋﻠﻰ اﻟﺪﻳﻦ؟


ﺇﻥ ﻛﺎﻥ ﻋﺎﺋﺪا ﻋﻠﻰ "ﺩﻳﻦ اﻟﺤﻖ"، ﻓﻜﻞ ﻣﻦ ﻗﺎﺗﻞ ﻟﺪﻳﻦ اﻟﺤﻖ ﺳﻴﻜﻮﻥ ﻫﻮ اﻟﻌﺎﻟﻲ. ﻷﻥ اﻟﻠﻪ ﻳﻘﻮﻝ: "ﻟﻴﻈﻬﺮﻩ"، ﻳﻈﻬﺮ ﻫﺬا اﻟﺪﻳﻦ ﻋﻠﻰ اﻟﺪﻳﻦ ﻛﻠﻪ، ﻭﻋﻠﻰ ﻣﺎﻻ ﺩﻳﻦ ﻟﻪ ﻓﻴﻈﻬﺮﻩ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﻣﻦ ﺑﺎﺏ ﺃﻭﻟﻰ، ﻷﻦ ﻻ ﻳﺪﻳﻦ ﺃﺧﺒﺚ ﻣﻤﻦ ﻳﺪﻳﻦ ﺑﺒﺎﻃﻞ،

ﻓﺈﺫا: ﻛﻞ اﻷﺩﻳﺎﻥ اﻟﺘﻲ ﻳﺰﻋﻢ ﺃﻫﻠﻬﺎ ﺃﻧﻬﻢ ﻋﻠﻰ ﺣﻖ ﺳﻴﻜﻮﻥ ﺩﻳﻦ اﻹﺳﻼﻡ ﻋﻠﻴﻪ ﻇﺎﻫﺮا، ﻭﻣﻦ ﺳﻮاﻫﻢ ﻣﻦ ﺑﺎﺏ ﺃﻭﻟﻰ


ﻭﺇﻥ ﻛﺎﻥ ﻋﺎﺋﺪا ﺇﻟﻰ اﻟﺮﺳﻮﻝ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼﺓ ﻭاﻟﺴﻼﻡ، ﻓﺈﻧﻤﺎ ﻳﻈﻬﺮ اﻟﻠﻪ ﺭﺳﻮﻟﻪ ﻷﻥ ﻣﻌﻪ ﺩﻳﻦ اﻟﺤﻖ.


ﻭﻋﻠﻰ ﻛﻼ اﻟﺘﻘﺪﻳﺮﻳﻦ، ﻓﺈﻥ ﻣﻦ ﺗﻤﺴﻚ ﺑﻬﺬا اﻟﺪﻳﻦ اﻟﺤﻖ، ﻓﻬﻮ اﻟﻈﺎﻫﺮ اﻟﻌﺎﻟﻲ، ﻭﻣﻦ اﺑﺘﻐﻰ اﻟﻌﺰﺓ ﻓﻲ ﻏﻴﺮﻩ، ﻓﻘﺪ اﺑﺘﻐﻰ اﻟﺬﻝ، ﻷﻧﻪ ﻻ ﻇﻬﻮﺭ ﻭﻻ ﻋﺰﺓ ﻭﻻ ﻛﺮاﻣﺔ ﺇﻻ ﺑﺎﻟﺪﻳﻦ اﻟﺤﻖ،

 ﻭﻟﻬﺬا ﺃﻧﺎ ﺃﺩﻋﻮﻛﻢ ﻣﻌﺸﺮ اﻹﺧﻮﺓ ﺇﻟﻰ اﻟﺘﻤﺴﻚ ﺑﺪﻳﻦ اﻟﻠﻪ ﻇﺎﻫﺮا ﻭ ﺑﺎﻃﻨﺎ ﻓﻲ اﻟﻌﺒﺎﺩﺓ ﻭاﻟﺴﻠﻮﻙ ﻭاﻷﺧﻼﻕ، ﻭﻓﻲ اﻟﺪﻋﻮﺓ ﺇﻟﻴﻪ، ﺣﺘﻰ ﺗﻘﻮﻡ اﻟﻤﻠﺔ ﻭﺗﺴﺘﻘﻴﻢ اﻷﻣﺔ

📓 المصدر ، شرح العقيدة الواسطية ( 1 / صفحة 40 )

BEBERAPA FAIDAH DARI ASY-SYAIKH MUHAMMAD BIN SHALIH AL-'UTSAIMIN DALAM SYARH AL-'AQIDAH AL-WASHITHIYYAH


Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin menjelaskan:

Firman Allah:

ليظهره على الدين كله

“Agar menampakkannya (agama Islam) di atas agama-agama selainnya”

Makna “menampakkannya” adalah menjadikannya tinggi. Karena kata "ad-dhuhur" (tampak) bermakna "al-‘uluw" (tinggi).

Sebagai contoh:
- Tunggangan itu terlihat/tampak bagian atasnya (punggungnya).
- Bumi ini terlihat/tampak permukaannya.

Sebagaimana firman Allah Ta’ala:

ولو يؤاخذ الله الناس بما كسبوا ما ترك على ظهرها من دابة

“Dan kalau sekiranya Allah menghukum manusia disebabkan apa yang mereka perbuat, niscaya Dia tidak akan menyisakan satu makhluk melata pun di muka bumi ini”. (QS. Fathir: 45)

Dan huruf "ha" (dhamir “hu”) pada kata “يظهره” apakah kembali (sebagai kata ganti) kepada "Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam" ataukah kepada "agama"?

Jika dhamir (kata ganti) tersebut kembali kepada “agama yang benar”, maka setiap orang yang berperang demi membela agama yang benar ini akan menjadi orang yang memiliki kedudukan tinggi.

Karena Allah berfirman “agar menampakkannya”, menampakkan agama ini di atas agama-agama selainnya, terlebih lagi di atas yang tidak beragama, karena seseorang yang tidak memiliki agama keadaannya lebih buruk dari pada orang yang beragama dengan agama yang bathil.

Oleh karena itu, agama-agama (selain Islam) yang diklaim oleh pemeluknya sebagai agama yang benar, maka agama Islam akan lebih tinggi dari padanya, terlebih lagi dari selain mereka (yang tidak memiliki agama, pent.).

Jika dhamir (kata ganti) tersebut kembali kepada "Rasulullah ‘alaihis shallatu was sallam", maka sungguh Allah akan mengangkat kedudukan Rasul-Nya karena beliaulah yang membawa agama yang benar.

Maka dengan dua pemaknaan tersebut, barangsiapa yang berpegang teguh dengan agama yang benar ini (Islam), maka dialah yang tampak dan tinggi kedudukannya. Dan barangsiapa yang mencari kemuliaan pada selainnya, maka hakikatnya dia mencari kehinaan, karena tidak ada kemenangan, kemuliaan, dan kehormatan kecuali dengan agama yang benar ini (Islam).

Oleh karena itu saya mengajak kepada segenap saudaraku sekalian untuk berpegang teguh dengan agama Allah secara dhahir maupun bathin, dalam ibadah, pergaulan, akhlak, dan di dalam berdakwah kepadanya, hingga agama ini tegak dan ummatnya kokoh di atasnya.

Sumber: Syarh Al-‘Aqidah Al-Washithiyyah (I/hal.40).

Alih Bahasa: Team Gores Pena SLN
(Artikel ini telah dikoreksi oleh Asatidzah di Group SLN 1)

🌍 WA Salafy Lintas Negara ✈

Kajian Banyumas "Membentengi Umat Dari Makar Kaum SYI’AH"


1437-01-19_Banyumas_Ust-Muslim
🔖🔊📶
بسم الله الرحمن الرحيم 
Dengan Mengharapkan Ridho Alloh سبحانه وتعالى
✅ Hadir dan ikuti !

⏩ Kajian Islam Ilmiah Ahlus Sunnah Wal Jama’ah


Insya Alloh bersama :
💺Al-Ustadz Abu Ishaq Muslim Al-Atsary (Pengasuh Ma’had Al-Imam Al-Mujaddid Asy-Syafi’i, Indramayu, Jawa Barat)
📚Dengan membawakan tema : Membentengi Umat Dari Makar Kaum SYI’AH
🕙Waktu : 09.30 WIB s/d selesai
📆 Hari/ Tanggal : Ahad, 19 Muharrom 1437 H / 01 November 2015 M
🏢 Tempat : Masjid Agung Nur Sulaiman, Banyumas
🔓Terbuka Untuk UMUM (Muslim Dan Muslimah)
📡 Insya Alloh Live di :
📻 88.4 Mhz (Al Faruq Fm Purwokerto)
Dan Live Streaming di Web :
🌏 www.alfaruq.net
⚡ http://radio.alfaruq.net:8840
☎📱Informasi :
1⃣ +62 858 6570 3735 (Abu Salim Irfan)
2⃣ +62 858 9188 6187 (Abu Umamah Sisno)
🏢 Penyelenggara : Ma’had Al Faruq, Purwokerto ♻ Mari ajak keluarga, saudara dan teman untuk merasakan manisnya ilmu
INFO Lihat di :
🌏 http://alfaruq.net/
🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾